Tips anti galau saat di tinggal nikah mantan.




Haii bloggers lahiran tahun 90, 91, 92, 93 yanglagi kena demam mendadak tentang pertanyaan klise “kapan nikah ?”  Lagi musim nikah ya.Nah karena musim ini, gak sedikit dari kita geram abis kalo pas kondangan terus ditanya “kapan nyusul?” kayaknya lebih baik ditanya “Nenek kamu siapa?” dari pada ditanya kapan nyusul. 

Bloggers, Coba cross cek dulu, sudah berapa teman kalian yang resmi melepas masa lajangnya ? atau bahkan sudah berapa banyak teman sekelas kalian yang sekarang sudah gendong bayi ? Banyak pemirsa ternyata. Sebenarnya si, topik utama nya bukan itu. Ya masih nyerempet-nyerempet dikitlah. Lebih spesifiknya si ditinggal nikah doi alias mantan. Okee nelen ludah dulu deh, siapin hati yang mantep. Kencengin lagi visi dan misi masa depan.

Door..

Mantan ? What is the meaning of MANTAN ? semacam hewan langka kah ? atau semacam predator yang harusnya dibumihanguskan ? atau semacam benda langka nan unik yang harusnya di abadikan di museum ? Whatever.  Mantan tetaplah mantan. Mau di benci, di hina, di caci dan dibenci pun, doi tetep jadi bagian dari bumi. lebih kecilnya lagi hari-hari kita di masa lampau. So,, Just keep it. 

 

Klik Sumber Gambar

Mantan itu bisa semanis madu, legit, endess kalo berakhir di pelaminan.  Bisa pait kayak nyicip empedu kalo ujungnya Cuma dua PUTUS dan PUTUUUUUS ! sama aja kali. Hahaa… Saya kasih beda. Untuk kategori putus pertama ya bisa dibilang putus dalam kategori normal. Tanpa drama berlebih. So, masih bisa lah kita berbaik hati buat sesekali inget dia. Bolehlah sekali-kali ketemu lagi kalo kangen.. #ehe ini modus lama. Hati-hati.

Nah, kategori putus ke dua ini yang lebih banyak dramanya. Lebih banyak nangisnya,apalagi kalo putusnya akibat di selingkuhin, terus gontok-gontokan bikin drama “pilih aku atau dia“, dan ternyata doi lebih pilih dia yang body nya kayak gitar spanyol dari pada kamu yang kayak papan white board.  Kelaaaaar deh idup lu ! 

Bloggers, Apapun dan bagaimanapun cara atau alasan kalian putus dulu, tetep aja intinya, orang yang ngajak putus itu sudah gerah alias nyerah buat mertahanin kamu dalam lingkungan hidupnya. Bisa saja yang awalnya dimananya kamu terlihat seperti kelinci yang dianugerahkan gigi yang lucu, untuk mengalihkan dunia kamu kayak lirik lagu afgan, eh tiba-tiba berubah jadi parasit yang wajib di babat habis sampai ke akar-akarnya.

Jangan sedih Bloggers, orang yang pengen selalu sama kita, sekalipun nemu seribu cacat di diri kita, dia tetep bakal sama kita kok. Beda sama orang yang udah kapok, bosen, jenuh dan risih sama kita. Sekalipun kita sudah baik kayak bidadari langit lapisan ketujuh, kalo doi uda gak sreg, tetep aja doi melenggang pergi.

Back to Topik.

Di tinggal nikah mantan menjadi momok yang menakutkan bagi dia yang belum move on. Bagi dia yang belum cukup ikhlas dengan kandasnya hubungan di masa lalu. Dan yang lebih parah, bagi dia yang masih merangkai sejuta harapan untuk menjalani masa tua bersama. Eh ternyata, dia telah memilih orang lain dan itu bukan kamu. Mungkin kabar doi nikah bisa jadi shock therapy ringan buat kamu.

Klik Sumber Gambar

Nah, Buat ngadepin fenomena Di tinggal nikah mantan biar lebih easy dan that is nothing for your life. Saya mau bagi-bagi tips anti galau saat di tinggal nikah mantan.

Tips anti galau saat di tinggal nikah mantan.

1.  Re-View Ulang Kisahmu.

Bagi kalian yang sudah nemu cacat, bengkok, lembek, atau noda di kepribadian doi, ini akan lebih mudah. Coba ingat-ingat lagi, bagaimana dia mengecewakan kamu, bagaimana dia menyakiti kamu,
sampai dia meninggalkan kamu. Ingat, kamu baik dan pantas dapat yang lebih baik. Bagaimanapun kamu, tidak ada satu orangpun yang berhak menyakitimu. Kilas balik semua kisahnya, baik seorang diri atau bercerita dengan sahabat. Luapkan semua kecewaan, kekesalan, tuntaskan semuanya cukup di hari ini. Jika sudah lega, mulailah babak baru dengan cintai diri sendiri sebelum memutuskan mencintai orang lain. 
 

Klik Sumber Gambar

2. Menyibukkan diri

Seperti yang kita tahu, obat mujarab dari proses melupakan adalah menyibukan diri meski hanya berhasil untuk sementara waktu. Tapi, kesibukan bisa menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan negatif disaat perasaan sedang tidak stabil.Sering kali, saat perasaan campur aduk, emosi terasa di permainkan nafsu yang berlebihan, atau random feeling akan mengacu kita mengeluarkan komentar negatif. Apalagi jika waktu luang digunakan dengan hal-hal yang malah tambah memungkinkan komentar negatif itu membuncah. Contohnya stalking media sosial doi. Fix, kamu bakal ngerasa ngenes abis. Jadi, hindarin deh stalking pas suasana hati masih rawan-rawannya. Gunakan waktu lebih dengan kegiatan positif. Menyalurkan bakat, membaca hal-hal bermanfaat, intinya sibukkan diri sampai kamu enggak ada celah waktu buat mengingat, mengenang berlanjut sampai menangis berhari-hari ataupun waktu buat stalking media doi sampai istrinya doi. STOP ! Sibukan diri dengan hal-hal bermanfaat. Jadilah pribadi yang berkualitas.

3. Dekatkan diri dengan Tuhan.

Bloggers, Jodoh itu sudah di gariskan oleh Allah dalam kitab Lauh Mahfuzh. Kita adalah makhluk ciptaaanNya. Maka Dia jauh lebih mengerti diri kita dari pada kita sendiri. Dia yang tahu takdir terbaik untuk kita, seperti apa, dengan siapa. Dan apabila bukan dengan orang yang kita inginkan, dambakan, mungkin ada mudarat dari, jika kita memaksakan keinginan kita. Cobalah dekati pencipta kita, kenali anugerah-anugerahnya yang bahkan jauh lebih besar dari yang mungkin sebelumnya kamu merasa bahwa mantanmu adalah anugerah terindah yang pernah kamu miliki seperti lagu sheila on 7. Pasrahkan semuaNya hanya pada Allah. Tugasmu hanya terus memperbaiki diri. 

4. Iam Ready to say “Happy Wedding”.

Nah, ketika hati sudah berdamai dengan luka, diri telah kembali tenang hingga langkah menjadi ringan, aura positif terpancar dengan  jelas, kamu sudah siap mengucapkan “Happy Wedding kamu yang dulu pernah aku harapkan menjalani skenario ini bersama ku.”

Bloggers itu tips dari saya, semoga bermanfaat. Dan ingat hidup tidak melulu tentang cinta, dan tidak hanya terfokus pada cinta adam dan hawa. Masih ada keluarga, masadepan, dan kematian. Persiapkan semuanya dengan seimbangya.

See you soon…

by @shintajulianaa

KOMA (,)

Klik Sumber Gambar

Malam tak kunjung berganti pagi, sekalipun pagi tetap hanya bercerita tentang jiwa yang mati. Mungkin aku bukan satu-satunya. Aku tidak sendirian, dan ini bukan kali pertama. Penat. Sungguh penat. Entah ungkapan macam apa yang berhasil mewakili jiwa yang hanya diperbudak tuntutan agar tetap hidup. Waktu seakan hanya menjadi skala usia. Menjadi batas manis antara tua dan muda. Tapi jiwa tetap saja seperti biasa. Ini apa ? Aku harap ini hanya sebatas retroverso. Membutuhkan nyali lebih untuk memutar kenop ke sisi lain hanya agar menemukan banyak.

Manusia oh manusia. Jiwa yang tak pernah ada batas untuk terus merajuk. Tak pernah putus untuk meminta lebih. Akankah hidup hanya perkara tentang menunaikan apa yang dibutuhkan ? lalu penikmat tidak lagi terkecap pada berbagai indera ?

Malam terasa benar-benar panjang. Tak ada bunyi lain selain bunyi detik yang seolah mengejekku yang enggan untuk terlelap. Dan hati, bersuara lebih besar, banyak kurcaci menari-nari di otak, mengirim impuls agar aku makin merasa penat. Sunyi di luar tapi bak pasar pagi di dalam. Riuh. Hiruk pikuk bak euforia pesta kemenangan. Bedanya disini aku yang kalah. Hatiku dan segala bisikan-bisikannya menjadi kan aku terkungkung dalam dilema yang amat dalam. Logika mengambil alih kegiatan untuk berdiskusi lebih panjang. Oh Tuhan.. Aku penat.

Jika dalam diri manusia ada keadaan dimana semua aktivitas stabil, berjalan sesuai rencana. Pagi bekerja dan malam di isi dengan membangun kastil di alam bawah sadar, bersandar pada bantal tua yang baunya sanggup melelapkan. Tapi sayang, sebagian jiwa sudah terlanjur mengkristalkan dirinya sendiri. Yang ada hanya tinggalan duplikasi tanpa jiwa. Semua bergerak bagai robot. Dari satu misi ke misi lain. Dari satu tempat ke tempat lain. Akankah hidup hanya mengenai misi ? lalu jika ya, kenapa harus ada jiwa jika robot pun mampu menuntaskan semua.

Waktu benar-benar sedang mencandaiku. mengajakku menari-nari dalam kekalahanku sendiri. Menginginkan aku berpesta diatas kematian jiwaku sendiri. Kemarin, awal tahun dan segala hari yang telah terlewati, seolah menjadi musuhku. Mengajakku untuk bercengkrama sekaligus memintaku menjadi jaksa semua kesalahanku. Aku makin tersungkur.

Apa yang kucari ? Tak perlu lagi harusnya aku kemana-mana. Karena yang ku cari tinggalah aku gali dalam diri.

Jiwa apa kabar kamu ? Lama tak berua. Matikah ? atau hanya sekedar koma, menungguku menangis, meronta, memintamu kembali ada.  Jiwa.. Badanku remuk termakan semua rutinitas palsu. Ya, Palsu. Karena rutinitasku hanya sekeder agar aku tetap bertahan hidup. Memberi makan raga tapi lupa akan kamu wahai jiwa.

Jiwa, tercenungkah kamu. Otakku terus menguras semua yang tersisa. Aku lelah menyelesaikan semua ini sendiri. Hatiku terlalu lemah untuk di timpa banyak hal tanpa penyeimbang. Otakku terlalu individualis lagi egois. Ragaku terlalu ringsek untuk bisa mengatur ritme-nya.

Aku masih tercenung. Kali ini butir-butir itu jadi saksi bisu. Aku tak ingin jadi yang kalah. Apalagi kalah hanya untuk sekedar ego menguasai segala hal yang halus dalam diri. Aku tak ingin jadi keras. Meski mungkin selagi kau koma, aku sudah terlanjur berada di garis tebal untuk mati rasa. 

Jiwa.. Suaraku menggema—-seolah mencari celah untuk menyusup ke bagian paling peka untuk mengantarmu kembali ada. Aku benar-benar lelah untuk memperbudak raga yang lemah ini. Aku butuh jiwa yang tenang lagi anggun dalam meniti setiap misinya. Aku butuh jiwa yang tegar untuk berjalan beriringan dengan hati yang lemah. Aku butuh Jiwa yang ketika berdiskusi dengan otak tak lagi berkiblat pada ego semata. Aku butuh itu.

Tak ada yang lain. Tak ada di tempat lain. Tak ada.

Jiwaku hanya tertanam pada ragaku. Dan jika dia mati, aku ingin dia hidup kembali. Menentramkan lagi mendamaikan.

Dan yang ada hanya euforia pertemuan kembali antara logika, hati, dan ruhnya.

@shintadutulity
malam mengais kenangan

HORE ! Lima Tahun Nge-BLOG

Assalamualaikum..

Selamat Pagi Bloggers, Selamat hari Jum’at di Minggu Pertama bulan Juni. Selamat pagi juga untuk langit-langit Jakarta yang sedikit terlihat gundah karena mentari masih malu-malu untuk mengeluarkan seluruh bagian tubuhnya. 

Hm, Mulai dari mana ya. Oke, mungkin tulisan kali ini lebih mengarah ke pembicaraan dengan diri sendiri. Teringat bulan ini, Juni adalah bulan dimana saya untuk pertama kali memutuskan Ng-blog sekitar  lima tahun lalu (tulisan pertama sudah kedelete). Masih berdomain di julianashinta.blogspot.com dan masih dengan nama yang sama sejak hampir 23 tahun yang lalu “SHINTA JULIANA”. 

Awalnya blog ini berjudul SENI KEHIDUPAN mengingat saya menulis segala kemelut rasa, baik itu secara fiksi maupun fakta, segala rasa sedih, bahagia, kecewa, patah, optimis, bangga dan rasa lainnya yang menjadi komposisi yang pas untuk dijuluki sebuah kehidupan. Waktu pertama kali saya menulis blog sekitar tahun 2011 lalu, Usia saya masih 18 tahun. Sesuai dengan usia, tulisan sayapun seperti remaja kebanyakan. Pokoknya kalo misal di review ulang suka bikin ketawa sendiri. Tapi, bagaimanapun itu tetap karya dari rasa yang saya alami waktu itu. Baik rasa yang benar-benar ada atau hanya buah dari cerita pihak ke tiga. Seiring waktu berjalan, pribadi perkembang, blog sayapun turut berubah sedikit demi sedikit. Mulai dari gaya bahasa, cara penulisan sampai ke pengolahan konten, semua menjadi saksi perkembangan pribadi saya tahap demi tahapnya. Beberapa tahun yang lalu, saya mengubah judul blog menjadi “SHINTA’S ROOM” karena kebanyakan dari tulisan isinya tentang kehidupan disekitar saya. Tentang pengalaman teman, pengalaman saya pribadi, atau tentang siapa saja yang ada di fikiran saya.

Mengalami Pasang Surut.
Seperti kegiatan lainnya, ngeblog juga ada pasang surutnya. Kalo lagi semangat-semangat, banyak ide buat nulis, waktu juga mendukung, terus fikiran juga mendukung, sebulan bisa mencapai sepuluh atau lebih postingan. Tapi, kalo mood lagi down, ide banyak tapi stuck enggak tahu mulai dari mana, waktu juga gak mendukung buat feel free di depan pc, ya bisa jadi dalam sebulan tidak ada postingan sama sekali. Atau tulisan hanya bersarang jadi draft yang ceritanya menggantung. 

HOREEEE ! Lima Tahun Nge-BLOG !

Alhamdulillah… walaupun Nge-Blognya angot-angotan, isinya gak karuan, pengunjungnya itu-itu aja atau bahkan minim banget pembacanya, tapi Blog ini sudah berjalan selama lima tahun.

Kenapa si Tetep Nge-blog ?
Dari kecil saya suka menulis. Menulis apa saja. Menulis ya bukan penulis. Kalo penulis harus punya pembaca, kalo menulis cukup punya kegiatan tanpa perlu pembaca.  Dari kecil, saya suka menulis baik itu puisi, cerpen, suka ngayal juga. Misal kalo lagi denger lagu mantan terindah khahitna, coba membayangkan diri sendiri ada di posisi seperti di lagu itu. Atau misal denger cerita temen yang di selingkuhin, muncul fikiran “kalo saya seperti itu, gimana ya?” dan terus memposisikan diri jadi siapapun yang saya inginkan. Tapi sayang, saya bukan pencerita yang baik. Jika mendengar sebuah kisah, lebih nyaman dituangkan dalam sebuah tulisan dari pada harus di dongengkan. Nah, Jadi bisa disimpulkan bahwa, “apa yang saya tulis di blog ini tidak melulu tentang kisah saya.”

Sebelumnya saya pernah membahas alasan kenapa tetap Ng-BLOG disini, tapi cuma poin besarnya aja si. Ya intinya, jika suatu hari nanti, entah beberapa tahun kedepan dari sekarang ketika saya membaca kembali tulisan saya, saya bisa kembali mengingat meski mungkin sensasi rasanya sudah berubah, tapi  ingatan tidak bisa di elakan menuju kemana tulisan saya ketika menulisanya.

Mengenai pembaca, buat saya pribadi itu bukan hal yang dinomor satukan. Karena saya menulis, saya Nge-Blog itu lebih ke untuk diri saya pribadi. Ya tapi jika ada pembaca yang menyukai tulisan saya, itu lebih dari senang juga si. Hehehe..

Jadi, tulisan ini mengarah kemana ?

Tidak mengarah kemana-mana. Hanya menikmati euforia mengingat Blog saya sudah berjalan Lima Tahun.  

Harapan Kedepan.
Semua orang pasti punya harapankan ? sama saya juga punya harapan tentang blog saya kedepannya, meskipun saya cuma blogger amatiran. hehe.. Amatiran soalnya isinya gak ada juntrungannya. Ketika orang lain sibuk fokus ke tema blognya, misal temanya tentang travelling, maka isinya fokus (kebanyakan) tentang travelling. Jika temannya tentang Life Style, maka isinyapun tentang life style. Tentang kuliner ya isinya tentang kuliner juga. Nah, Terus Blog saya kiblatnya kemana ? Entah lah.. Nano-nano gitu deh.

Fiction [ Cerpen dkk ] — Draft [ monolog, dialog, puzzle novel yang masih bersarang di otak ] — Travelling [cuma itungan jari] — Re-View [Care and Beauty] Tips & Trik — dan kebanyak personalnya.

Harapannya si, semoga kedepan tulisan saya lebih berkembang ke Berbagi Informasi atau kalopun fiksi ya lebih berbobotlah. Pokoknya pengen  ada gunanya lah ketimbang isinya curhat gak jelas. 

Oh ya.. satu lagi yang kepengen banget saya tambahkan di setiap postingan saya. Yaitu Konten Gambar yang hasil tangan saya sendiri. Jadi enggak perlu nyomot dari google. OOOH… pengen jago gambar juga. Entahlah… dari sejak TK, saya tidak dianugerahi bakat menggambar. Kalopun menggambar, di benak saya hanya gunung segitiga dua buah, yang tengah-tengahnya ada matahari muncul, lengkap dengan awan dua buah kanan kiri dan burung terbang dua buah. Tak terlewatkan juga, beberapa petak sawah di samping jalan raya yang ujungnya menyempit. Titik. imajinasi saya dalam pengolahan gambar hanya berkisar pemandangan umum. Teruuuus, gimana mau jago ngegambar pake software kalo ngegambar di buku gambar aja masih kayak anak TK. Oke.. wassalam deh buat harapan yang ini. Huhuhuu..

Padahal suka banget, kalo pas lagi blogwalking nemu blog yang ada meme-memenya gitu ( bukan nyomot dari mbah google ). Tapi apalah daya, saya cuma bisa ngiri sambil berbisik pada diri, “Kapan ya saya bisa ngegambar?”

Gak terasa Bloggers, tulisan tanpa arah ini uda memuat beberapa paragraf. Cukup panjang juga si. Jam di depan saya juga sudah menunjukkan jam 11 siang. Uda cukup lama juga ya percakapan ngalor ngidul ini. 

Yaa… sampai sejauh ini, terimakasih buat yang sudah membaca, sudah ikut andil merealisakin — saya jadi blogger abal-abal— dengan postingan cukup banyak tapi kebanyakan gak berbobot dan minim pembaca. Terimakasih kepada teman, kawan, sahabat, buku-buku dan lagu-lagu yang sudah menjadi bahan tulisan saya.     

Sekali lagi…

Selamat. ANDA SUDAH NGEBLOG SELAMA LIMA TAHUN, SHIIIIIIN ! HOREEEEEEEEE

 See You soon Bloggers

@shintajuliana
sedang dalam tahap perbaikan diri.