Suasana Public Expose Dompet Dhuafa |
Salah Satu Narasumber di acara Public Expose Dompet Dhuafa |
Terakhir di bidang dakwah, dompet dhuafa juga turut serta membangun Corps Da’i yang diharapkan dapat menebar manfaat sampai pelosok.
Suasana Public Expose Dompet Dhuafa |
Salah Satu Narasumber di acara Public Expose Dompet Dhuafa |
Terakhir di bidang dakwah, dompet dhuafa juga turut serta membangun Corps Da’i yang diharapkan dapat menebar manfaat sampai pelosok.
1. Mobil bisa digunakan sebagai sarana menabung dan tambahan aset finansial
2. Mobil bekas vs mobil baru, Harga murah tapi tidak kehilangan prestige-nya
3. Beli mobil bekas harus di tempat terpercaya dan memberi jaminan
Sumber : https://twitter.com/mobil88Astra |
Mobil88Website : www.mobil88.astra.co.idFacebook : mobil88 AstraTwitter : @mobil88astraInstagram : @mobil88astraYoutube : mobil88 Astra
BILIK CERITA- Pengguna Apple di Indonesia memang tak sebanyak pengguna Android. Jadi, merupakan hal yang wajar jika pengguna setia Apple merasa kesulitan untuk menemukan tempat servis yang andal. Nah, karena latar belakang inilah iBenerin hadir untuk menjawab segala keluh kesah pengguna Apple.
1. Customer is king
Tim dari iBenerin ( Syahdan – Anand – Apri) |
BILIK CERITA- Ngomongin tentang pengadaan barang dan jasa, emang gak pernah ada habisnya. Berbagai infrastruktur di Indonesia, sangat tergantung dengan lembaga penyedia barang dan jasa, bahkan mencapai 409 triliun dari APBN 2017, dialokasikan untuk pengadaan barang dan jasa. Angka tersebut belum termasuk infrastruktur yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah (APBD). Dengan semakin besar anggaran yang dikeluarkan, maka semakin besar pula potensi tindak pidana korupsinya. Hal inilah yang menjadi alasan mendasar P3I setiap tahunnya melaksanakan Temu Nasional Pengadaan, dengan tujuan agar semua jajaran pelaksana kegiatan pengadaan barang dan jasa bisa lebih aware.
Temu Pengadaan Barang dan Jasa 2017 |
Di tahun 2017, Temu pengadaan barang dan jasa dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2017 di The Media Hotel and Towers, jalan Gunung Sahari Raya No.3, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, RT.16/RW.3, Jakarta. Dan bersyukurnya, saya diberi kesempatan untuk menyimak topik ini untuk pertama kalinya. Meski topiknya cukup berat bagi saya yang awam, tapi cukup menyenangkan untuk disimak karena dikemas dengan kegiatan diskusi tanya jawab. Acara pengadaan 2017 menghadirkan nara sumber berskala nasional, diantaranya,
1. Kepala Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Republik Indonesia
2. Direktur Jenderal Bina Penyelenggaraan Kontruksi Kementian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia
Temu Pengadaan Barang dan Jasa 2017 |
Pengadaan barang dan jasa merupakan suatu kegiatan pengadaan untuk mendapatkan barang dan jasa.
1. Pengguna Anggaran
1. Adanya hubungan istimewa antara pihak swasta dengan pihak penyelenggara barang dan jasa
2. Niat dari awal yang sudah tidak benar
3. Penyelenggara pengadaan barang dan jasa tidak mau memahami hokum perundang-undangan
4. Adanya tekanan baik dari pihak intenal maupun ekternal.
Bagi anda yang ingin mengenali lebih dekat tentang Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia bisa langsung kunjungi:
Website : p3i.or.id
Twitter : @p3iorid
Instagram : @p3i.or.id
Facebook : @p3i.or.id Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I)
Terimakasih dan salam bercerita..
Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penimbunan lemak yang berlebihan pada tubuh yang dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan (WHO, 2013).
Petinju kelas dunia memiliki berat badan 120kg dan si B yang bekerja sebagai karyawan memiliki berat badan 80kg dengan tinggi 160m.
C = Cek kesehatan secara rutin
E = Enyahkan asap rokok
R = Rajin aktivitas fisik
D = Diet Seimbang
I = Istirahat cukup
K = Kelola Setres.
BILIK CERITA – SHARING SESSION BERSAMA IBU MONICA ANGGEN ! ! |
“Jangan menulis dengan tujuan untuk dibaca orang banyak. Jangan menulis dengan harapan bisa merauk keuntungan. Jangan menulis dengan impian bisa jadi terkenal. Menulislah untuk diri sendiri. Menulislah dengan hati. Jangan jadikan publik dan harapan-harapan lain jadi tembok batas dirimu berkreasi. Mulailah menulis dengan hati untuk dirimu sendiri”. Monica Anggen, 18 Juni 2017.
Kemarin, saya mengikuti sharing session yang di adakan Komunitas Blogger Jakarta di salah satu Mall di Bilangan Jakarta Selatan bersama Ibu Monica Anggen. Beliau adalah penulis best seller Gramedia pustaka yang karya-karyanya sudah dinikmati banyak kalangan. Jika kalian mampir ke Toko Buku Gramedia, pasti kalian pernah melihat buku-bukunya mejeng disana. Beberapa buku karyanya yang ramai di pasaran diantaranya; Yakin selamanya jadi pojokan, Enggak usah kebanyakan Teori deh, 99 Cara berfikir ala Sherlock Hormes, dan masih banyak lagi
Mendapatkan kesempatan untuk mengikuti sharing session langsung bersama orang yang sudah ahli di bidangnya itu menghasilkan perasaan-perasaan lain. Selain rasa kagum dengan karya-karyanya, Kamipun dibuat benar-benar mengerti dengan dunia kepenulisan. Seperti tanpa tiding aling-aling, Bu monica bercerita tentang awal kariernya sampai sekarang.
Dalam hal kesuksesan, dalam bidang apapun memang memerlukan mental sekuat baja. Begitulah simpulan saya, saat mendengar beliau bercerita tentang perjalanan kariernya di dunia kepenulisan. Mulai dari ditolak sepuluh penerbit yang katanya masih kurang banyak, sampai editor yang menyuruhnya menulis ualng berkali-kali.
Jika dirangkumkan, berikut poin-poin penting dari sharing season kemarin diantara :
1. Tentang Kepenulisan
Menulis itu membutuhkan waktu yang panjang. Seorang penulis bisa saja menghabiskan waktu 2-5 tahun untuk menyelesaikan satu bukunya. Royalty yang didapat seorang penulis hanya 10% dari harga buku ( setiap penerbit punya persentase berbeda ). Jika dinilai dari segi komersil, jelas ini sangat-sangat merugikan pihak penulis. Belum lagi jika 10% itu hanya didapat dari harga buku obralan di pasar tumpah. Bisa dihitungkan berapa keuntungannya. Tapi, jika dilihat dari segi manfaatnya, baik dibeli dengan harga normal di toko-toko buku besar atau pasar tumpah, semua sama. Bukunya tetap bisa dinikmati dan nilai-nilai dari buku itu gak berkurang. Bagi Bu Monica sendiri, persentase itu gak begitu penting, yang penting nilai-nilai dari buku karyanya bisa sampai pada pembaca. Entah lewat Toko buku besar atau pasar tumpah.
2. Tentang Penerbit
Bagi seorang penulis, menemukan penerbit merupakan jembatan dalam dunia kepenulisannya. Seperti yang sudah kita kenal, di Indonesia ini ada dua macam penerbit yakni, Penerbit Mayor dan indie. Yang dimana kedua-duanya ada plus-minusnya.
Untuk Penerbit Mayor, minusnya terletak dari royalty. Sedangkan plusnya adalah kita tidak perlu repot-repot memasarkan buku kita, kita tidak perlu repot-repot mengedit naskah kita. Tidak perlu repot-repot mengatur pengiriman buku kita. Karena untuk marketing, penyebarluasan sampai ke pelosok, dan editing sudah ada yang mengerjakan. Untuk penerbit indie, plusnya adalah tidak akan ada penolakan naskah dan persentase royalty jauh lebih besar daripada penerbit mayor. Hal ini dikarenakan, proses pemasaran dan editing, semua diserahkan kepada penulis. Bagi anda yang sudah percaya diri dengan naskah anda, tidak ada typo, dan sesuai EYD boleh dicoba pake indie. Tapi bagi pemula sangat berisiko.
Bagi yang ingin mengirimkan karyanya ke penerbit mayor, disarankan untuk memahami kebutuhan dari masing-masing penerbit. Caranya adalah dengan melakukan survey pasar. Kebutuhan penerbit Gramedia Pustaka tidak akan sama dengan Erlangga begitupun dengan Bentang Pustaka. Setiap penerbit memiliki tolak ukur tersendiri untuk menentukan buku mana yang layak terbit.
Nah, bagi anda yang mau menerbitkan buku sudah ada gambaran kan, mau pakai pakai penerbit yang mana ?
3. Kiat-kiat menulis
Untuk poin ini, bu Monica sendiri sharing tentang gimana si cara menghadapi writerblock, cara membuat outline, cara meramu sebuah cerita, dan masih banyak lagi. Untuk jenis ini, setiap penulis punya cara berbeda-beda. Tergantung cocoknya yang mana. Bu Monica sendiri memakai trik jalan-jalan santai dulu sambil nyari angin ketika menghadapi writerblock. Untuk outline sendiri, setiap penulis punya langkah-langkah berbeda ketika membuat outline.
Nah, itu dia rangkuman dari sharing session kemarin. Intinya, bagi kalian yang mau menjadi seorang penulis, teruslah menulis. Ini hanya teori. Menjadi penulis adalah profesi, dan menulis adalah sebuah proses. Tidak cukup hanya teori. Yuuk.. Menulis. Terimakasih dan salam bercerita.
Sharing session ini di adakan oleh Komunitas Blogger Jakarta. Bagi kalian yang ingin belajar bersama boleh gabung dengan kami di http://www.bloggerjakarta.or.id//