SAHABAT BAGI SAYA…
.
.
.
.
.
MEREKA YANG MEMAKSA SAYA LEBIH BAIK !
Coba perhatikan percakapan berikut,
Ketika menginjak usia kesebelasan.
Ana : Gue sebel sama si Ino. Masa dia genit-genit gitu.
Ani : Iyaa ih, nyebelin banget. Gue juga sebel ngeliat gayanya yang sok kecapepan.
( Sahabat adalah Mereka yang sejalan sama kita. Mau salah mau bener, sing penting kebersamaannya. Si Ana gak suka si Ino, Si Ani pun harus gak suka sama si Ino. Masalah si Ana jadi masalah si Ani. Itu persahabatan versi anak usia kesebelasan.)
Ana : (Pesen tas, sepatu kembaran, biar dibilang sehati. biar lebih dikenal. Urusan hati beneran gimana entar, yang penting keren dulu).
Ani : ( Ih, padahal gue gak suka sepatunya feminim banget. Kurang keren).
Anti : ( Si Ana ngatur-ngatur mulu si. Bete deh.)
Ana + Ani + Anti : ( Fake Smile )
.
.
.
Other : OH ITU GENK KACAPIRIT YANG SUKA NONGKRONG DI WARUNG BABEH DI POJOKAN SONO.
( Sahabat adalah mereka yang kemana-mana bareng, pake barang kembaran, biar lebih dikenal. Biasanya mereka megang prinsip “gak ada lu gak rame” sekalipun “ada lu, gue enek”. Haha… biasanya banyak fake nya si kalo sahabatan macam kayak gini. Keliahatannya solid, tapi isinya mungkin angin doang. Saling gak suka sama lain. Ini juga persahabatan versi anak usia kesebelesan.)
Ana : Ih si Anti mah gitu deh, suka ngupil sembarangan. Jorok. Ueeeekzzz
Ani : Iya Masa, Upilnya dikasih gue coba kemarin pas lagi nongkrong di Babeh. Ih sebel deh.
( Versi Ana dan Ani saat Anti absen di tongkrongan)
Ana : Kemarin si Ani ngutang sama gue. Masa serebu perak aja ngutang si. Katanya orang kaya.
Anti : Iya, Gayanya doang belagu, dompet mah kere.
( Versi Ana dan Anti, saat Ani Absen di tongrongan)
Anti : Kemarin gue liat Hp si Ana. Isinya sms-an sama banyak cowok tau.
Ani : Ih sok kecakepan. Mukanya doang sok alim. Taunya munafik.
( Versi Anti dan Ani, sama Ana absen di tongkrongan).
Terus aja gitu. saling ngejelekin satu sama lain. Itu yang namanya solidaritas ? Persahabatan versi sing penting tau privasi masing-masing, urusan dijaga atau enggak ya gimana nasib. haha…
SEMOGA AJA, TIFE PERSAHABATAN VERSI ANAK KESEBELASAN ITU HANYA TERJADI DI ZAMAN SAYA. TIDAK DIZAMAN KALIAN.
5 TAHUN KEMUDIAN.
Saat semua sibuk dengan dunia barunya.
Saat semua sudah punya teman-teman bahkan sahabat baru.
Saat semua sudah punya prioritas baru. bukan lagi tentang “Solid, Keren, juga Beken” tapi tentang “Anak, Suami dan Pemasukkan.”
Saat itulah Alam dengan sendirinya memfilter siapa saja yang pantas ada disekeliling kita. Mereka yang punya visi dan misi sama, sehingga tidak lagi banyak menuntut hal-hal kecil yang berubah besar jika salah satu diantaranya menyalahi kesepakatan.
Pertemuan seperti ini, terjadi saat kedua belah pihak mulai disibukkan dengan dunia masing-masing yang memang punya prioritas penting. tidak seperti lima tahun lalu, dimana sahabat adalah segalanya. Sahabat adalah hal pokok yang harus kita hayomi kemauannya. Bukan lagi seperti ini. Kita yang semakin dewasa sadar, ada garis besar antara baik dan buruk, ada gambaran nyata tentang masadepan yang wajib kita realisasikan. Sahabat tidak lagi melulu tentang “Gak ada lu gak rame”, atau bukan juga tentang “Gue selalu dipihak lu, dalam keadaan apapun”. Semua ini tidak berlaku lagi. Karena saat menginjak dewasa, semakin kita menyayangi seseorang, semakin pula besar keinginan untuk melihatnya lebih baik.
Untuk sekarang, saya sangat bersyukur. Karena alam menjalankan tugasnya dengan sangat sempurna. Hingga dia menyisakan satu kawan lama dari semua filterannya.
Namanya Tika Azasi, sebentar lagi dia berusia 22 tahun. Tepatnya pada tanggal 2 Desember nanti. Bagi Saya dan Dia, Sahabat bukan mereka yang mau selalu ada disaat keadaan terasa buruk. Karena nyatanya kami punya intensitas pertemuan yang sangat minim. Dia tinggal di kota berbeda dengan saya.
Saya mengenalnya sejak berusia kesebelasan, pun mulanya dengan persahabatan kriteria kesebelesan. Untuk lebih lanjut bisa baca rincian persahabatan usia kesebelasan versi saya pribadi disini ( baca yu ).
Ya Alam memfilter semua dengan sangat unik. Tanpa konflik, tanpa keinginan, atau niat untuk memisahkan diri. Semua berjalan begitu saja. Keadaan dan waktu yang akhirnya menyisakannya.
Tuhan mungkin punya niat lain dari persahabatan kami. Dia mungkin ingin Saya belajar banyak darinya. Dia yang rendah hati dengan segala yang dia punya, dia yang sederhana dengan seribu keistimewaannya.
Kalian yang tidak mengenalnya akan beranggapan saya berlebihan. Tapi kalian yang sudah mengenalnya pasti akan punya penilaian yang sama. Meski mungkin sebagian dari yang sama juga akan punya apresiasi berbeda.
Tika Azasi, Sahabat, Teman, yang memaksa mengajak saya untuk lebih baik. Lebih mengenalkan bahwa semua yang kita punya memang hanya pinjaman, yang bisa dengan sewaktu-waktu harus dikembalikkan. Bahwa pada hakikatnya, baik tidaknya manusia tidak hanya sebatas harta, fisik, pendidikan dan status sosial. Dia yang punya banyak hal untuk bisa disombongkan ( kalo niat sombong ). Tapi dia tetap jadi seseorang dengan kehidupan sederhananya.
Sekali lagi saya bercermin darinya. Ditengah maraknya pencitraan melalui medsos, dia tetep selow dengan diri apa adanya. ah pokoknya take its flow banget. Dia yang punya seribu talenta tapi lebih memilih menjadi orang biasa yang terbiasa bisa melakukan apapun sendiri atau sebut saja mandiri.
Tika, Tika, Tika.
Kami bersahabat. Tanpa perlu banyak janji basa-basi untuk saling mengisi.
Kami bersahabat. Tanpa Ego ingin selalu dimengerti.
Kami bersahabat. Tanpa perlu banyak meminta bertemu.
Kami bersahabat. Untuk maju bersama. Lebih baik pastinya.
Kalo ada yang ngmong “pasti dia orangnya serius. so perpect”. Kalian salah besar ! ! !
DIA ITU………….
.
.
.
.
GILAAAAA
> Gak terlalu mementingkan trend dalam berbusana. Sing penting “nutup aurat.”
> Gak terlalu jaga image ( Mau bukti ? liat aja instagramnya di https://instagram.com/tikadudesti/ ) Kalian akan tau betapa Gilanya dia dengan semua postingan yang ehmmmm…… #HAHA )
Kalo ada yang mau temenan Follow aja, lumayan bisa bikin ketawa.
Cukup deh ya. Intinya si, saya sangat beruntung kenal Tika. Tika yang demen banget becanda, tapi tetep punya nilai seriusnya. Tika yang agak somplak tapi tetep dengan seribu nasehat jitunya. Tika yang humble tapi tetap dengan keanggunannya.
Semoga pertemanan kami langgeng. Dan kalopun kemudian Alam memfilter lagi, lalu menjauhkan dia kemudian, bagi saya itu tak masalah. Karena kedatangan terbaik adalah mereka yang bisa memberikan kesan baik. Dan kesan baik datang dari nasehat baik untuk keadaan lebih baik. Dan dia sudah memiliki itu. Giliran dia tebar semua istimewanya untuk yang lain. Jika memang bagian saya sudah harus terganti.
( Gambar diambil pas kami liburan di Bandung. Bukan liburan deh, lebih tepatnya sekedar main. Kalo mau tau lebih lengkap cerita di Bandung, NEXT ya…)
#SiapaYangMinat #BacanyaAJAmales #AMATIR #OKE #SUKASUKALU
very sweet.. love u more mwach!
gak usah baper ya, itu cuma iseng jeh haha